Langsung ke konten utama

Postingan

10 Prinsip Investasi tentang Dividen Saham dari Investor Legendaris

Kamu pasti sering dengar istilah dividen, kan? Buat kita yang hobi investasi, dividen itu kayak hadiah dari perusahaan buat para pemegang sahamnya. Tapi, gimana sih pandangan para investor legendaris soal dividen? Yuk, kita bahas kutipan mereka yang bisa bikin kita makin paham soal pentingnya dividen dalam investasi! --- 1. Warren Buffett "Bisnis ideal itu yang bisa hasilkan keuntungan besar dan terus reinvestasi dengan baik. Dividen itu bagus, tapi laba yang diinvestasikan ulang bisa lebih menguntungkan kalau dikelola dengan benar." Menurut Buffett, dividen itu oke banget, tapi kalau perusahaan bisa pakai labanya buat berkembang lebih besar, itu lebih keren! --- 2. Benjamin Graham "Tujuan utama bisnis adalah membayar dividen ke pemegang saham. Dividen yang konsisten itu tanda perusahaan sehat." Graham ngajarin kita kalau dividen itu bukti kalau perusahaan peduli sama kita, pemegang sahamnya. --- 3. Peter Lynch "Perusahaan yang rutin kasih dividen biasanya puny...

Kenapa Hanya 1% Orang yang Kaya, Sementara Sisanya Gitu-Gitu Aja?

Kamu mungkin udah kerja keras tiap hari, nabung, bahkan punya usaha kecil-kecilan, tapi kok rasanya kaya itu cuma mimpi yang jauh banget. Sementara ada 1% orang yang kayaknya hidup santai, tapi asetnya terus nambah. Gimana sih cara mereka? Steve Siebold, pakar mindset para miliuner, menghabiskan 30 tahun buat ngobrol sama orang-orang super kaya ini. Dan setelah riset panjang, dia nemu jawabannya: rahasia mereka bukan cuma soal kerja keras, tapi soal mindset. Nah, mindset mereka ini beda banget dengan kebanyakan orang. Mereka nggak mikir soal “hemat” atau “gaji aman”. Golongan 1% ini fokus pada peluang, bukan keterbatasan. Mereka lebih milih dibayar karena hasil, bukan waktu. Mereka lihat uang sebagai alat buat kebebasan, bukan cuma buat “sekadar cukup.” Kalau kamu mau masuk golongan 1% ini, nggak cukup cuma kerja keras atau hidup hemat. Ubah mindset kamu dulu. Siap ubah mindset jadi kaya? Siap masuk golongan 1%?

The Power of Positive Self-Suggestion: Jadi Superior Tanpa Harus Merendahkan

"Jika kamu bisa percaya pada dirimu sebagai sosok yang kuat, maka cara pandang dan tindakanmu pun akan mengikuti." Pernah dengar eksperimen Blue Eyes/Brown Eyes dari Jane Elliott? Di eksperimen ini, siswa dibagi menjadi dua kelompok, biru dan cokelat. Yang biru dianggap lebih "superior," sedangkan yang cokelat "inferior."  Hasilnya? Kelompok yang diperlakukan sebagai "superior" menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi, sementara yang lain merasa tertindas. Tapi, gimana kalau kita ambil intinya dan balik jadi sesuatu yang positif? 💡 Kita bisa memberi sugesti superior ke diri kita sendiri! Tanpa harus merendahkan orang lain, kita bisa mulai dengan pikiran bahwa kita punya nilai, kekuatan, dan keunikan yang membuat kita mampu mencapai hal-hal besar. 5 Langkah untuk Mengembangkan "Sugesti Superior" dalam Diri  1. Yakini bahwa kamu berharga. Setiap orang punya kekuatan yang unik. Fokus pada hal-hal yang membuat kamu istimewa dan yakin...

Sudahkah Uang Bekerja Untuk Anda?

Di usia kepala 4 seperti saya saat ini, banyak teman teman saya yang sudah menduduki jabatan tinggi dan berpenghasilan besar. Gaji dua digit bahkan tiga digit per bulan bukan lagi hitungan jari. Penghasilan tadi lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup orang pada umumnya.  Tapi, yang menarik ketika salah satu teman saya tanya, apakah happy dengan keadaan sekarang?. Sambil tertawa, dia merasa "terjebak" jawabnya. Setiap hari, dia terbangun tanpa gairah untuk bekerja, tidak menikmati waktunya, dan merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak pernah dia bayangkan. Dia tidak menikmati pekerjaannya, tetapi tidak berani mengambil risiko untuk mengejar mimpinya di bidang lain. Kenapa? Karena meninggalkan pekerjaan bergaji besar tentu saja berisiko tinggi. Situasi ini mungkin bukan hal yang asing bagi banyak dari kita. Banyak yang merasa seperti mengayuh sepeda di tengah hujan—tidak bisa berhenti, karena kalau berhenti, mereka akan jatuh. Menariknya, sebagian besar dari ...

Logical Fallacies di Dunia Saham: Jangan Sampai Terjebak Bias!

Berinvestasi di pasar saham itu bukan hanya soal membeli dan menjual, tapi juga soal menjaga pola pikir tetap rasional. Banyak investor, tanpa disadari, terjebak dalam logical fallacies yang bisa membuat keputusan mereka tidak optimal. Berikut beberapa logical fallacies yang sering muncul di dunia saham, yang perlu Anda hindari. 1. Confirmation Bias Apakah Anda pernah hanya mencari informasi yang mendukung keputusan investasi Anda, tapi mengabaikan yang negatif? Ini disebut confirmation bias. Anda hanya fokus pada berita positif tentang saham tertentu, padahal mungkin ada faktor risiko yang perlu dipertimbangkan. 2. Bandwagon Fallacy (Ikut-ikutan) Sering kali, kita terbawa arus mengikuti tren. Membeli saham hanya karena banyak orang melakukannya bisa berbahaya. Fenomena ini sering terjadi saat ada euforia pasar—ingat, apa yang cocok untuk banyak orang belum tentu cocok untuk situasi Anda. 3. Sunk Cost Fallacy Ini terjadi ketika Anda tetap mempertahankan saham yang terus merugi karena m...

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Pemula yang Mau Belajar Investasi, Mending Jangan Beli Reksadana

Loh kok beda sama saran influencer atau finplanner? Jawabannya emangg. Kenapa? Karena kalau kamu niatnya belajar, terus beli reksadana, dijamin kamu ga akan belajar apa-apa. Lha wong apa yang mau dipelajari? Namanya juga nitipin uang ke orang lain buat diinvestasikan lagi ke saham atau obligasi. Logikanya, kenapa ga langsung investasi sendiri.  Kecuali kamu memang ga ada niat untuk belajar. Niatnya cuma pengen uangnya nambah. Kalau saran saya, mending deposito langsung atau beli ORI/sukuk. Kecuali uang kamu cuma puluhan atau ratusan ribu doang. Biasanya memang ga memenuhi syarat minimal untuk deposito.  Tapi kalau cukup untuk beli ORI, mending langsung ORI aja daripada reksadana pasar uang. Kenapa? Karena kalau kamu beli RDPU ya ujung ujungnya bakal dibeliin obligasi juga. Dan ga enaknya kamu dipotong biaya beli dan jual reksadana.  Untuk yang ga ada niat untuk belajar investasi, minimal belajar memahami kalau deposito itu yang dijamin ada batasan nominal dan bunganya ber...

Kapan Waktu Yang Paling Tepat Membeli Saham ? | Tips Investasi Saham

Photo by Andrew Neel on Unsplash Artikel ini diambil dari postingan saya (@mosfin) 2 tahun lalu tanggal 7 Maret 2021 di stockbit. ---- SBSJ - Kapan Waktu Yang Paling Tepat Membeli Saham ?  Setelah melakukan analisa valuasi dan menemukan saham yang undervalue, saya langsung beli all in sesuai alokasinya. Beli saham yang undervalue dengan Margin of Safety yg besar, adalah tips berharga dari Benjamin Graham. Tapi saya terkadang lupa tips Warren Buffet yang lain yaity "Be greedy when others fearful". Sehingga pembelian disaat pasar sedang normal, sebenarnya melupakan diskon yg lebih besar lg yang ditawarkan ketika pasar sedang panik. Kapan? Biasanya ketika HSG koreksi tajam seperti maret 2020, oktober 2020 dan januari 2021 kemarin atau ada isu temporer yg menimpa emiten Jadi menurut saya, alangkah lebih baik, ketika menemukan saham undervalue, kita tidak langsung all in, tapi masuk 1/3 dulu misalnya. Sisanya sabar duduk manis menunggu datangnya "sweetspot" - koreksi t...

Update sektor properti, coal, emiten MYOR, ASLC, dan DRMA | Saham Hari Ini

Berikut ringkasan berita saham hari ini. Ada saham yang sedang kamu monitor disini ?  • Property Rally harga saham-saham property berpotensi masih akan terus mendapatkan tenaga dari tebalnya realisasi marketing sales disepanjang 1H23 dan diprediksi terus berlanjut hingga 2H23 (Bisnis) • Coal Impor batubara dari Indonesia (supplier terbesar China) tercatat turun 3 bulan berturut ke level 16.3juta m/ton digantikan impor dari Russia yg tercatat naik ke level rekor tertinggi sebanyak 10.6juta m/ton (Reuters) • MYOR Uji coba pabrik baru 3 Jayanti akan mulai dilakukan Agustus mendatang sejak pembangunannya di 2021 lalu. Pabrik ini akan memproduksi produk kategori wafer, biskuit dan sejenisnya dan akan mulai memberikan kontribusi pada margin est pada 2024 mendatang (Bisnis) • ASLC × CARS Emiten otomotif Grup Triputra, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) dikabarkan akan mengakuisisi saham PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS), yang juga bergerak di bidang perdagangan ...

Information Bias

Catatan stockbit 18 dec 21 ➡️➡️➡️ Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena salah di pasar modal hukumnnya berat. Kalau kata LKH "pasar modal tidak kenal ampun". Profit yang kita dapatkan dari banyak transaksi, bisa hilang dari satu kesalahan. Thats why prinsip Warren Buffett adalah "never loose your money". Nah untuk menghindari kesalahan, salah satunya kita harus menghindari bias. Selain confirmation bias dan bias2 yg lain ada juga namanya information bias.  Tulisan ini awalnya teringat dari permainan kelompok yg saya sebut "pesan berantai", saya lupa nama aslinya apa. Intinya satu orang menyampaikan informasi ke orang ke dua dan selanjutnya orang kedua ke orang ketiga dan seterusnya. Lesson learntnya adalah informasi original yg disampaikan orang pertama bisa berubah di orang terakhir, kadang malah berbeda sama sekali. Informasi buat seorang investor adalah resource utama selain kapital. Tentunya cara mengolahnya harus benar, ini ad...

Be Independent Investor

Catatan stocbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Baru saja saya mendapat undangan untuk renew membership di sebuah komunitas saham. Terus terang, ilmu yg saya peroleh banyak banget. Akselerasi menguasai investasi saham. Karena sy tidak mau kehilangan momentum dengan kondisi bursa seperti ini. Sementara sy putuskan untuk stop dulu. Karena saya merasa sudah dapat ilmunya.  Bukan berarti saya stop belajar lagi. Saya masih ikut training lain lagi, dengan biaya one-off yg kurleb sama kl dibandingkan ikut membership komunitas dimana sy dapet ilmu dan insight rutin setiap minggunya selama setahun kedepan.  Saya stop, karena sy ingin belajar independen. Menganalisa sendiri dan punya conviction sendiri atas pilihan saya, tanpa terpengaruh orang lain. Ya risikonya ikut komunitas buat sy pribadi adalah sy kadang jadi kurang pede.  Dan belajar dr pengalaman 1,5 tahun ini, kadang saya melakukan kesalahan krn tidak kuat hold saham pilihan sy sendiri. Padahal kl mau bersabar sdh multibagger berkalikali....

Bias - Kesalahan Fatal Investor

 Catatan stockbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Beberapa hari yang lalu saya nonton video monish pabrai bicara di google mengenai bias akibat menganalisa saham terlalu dalam. Jadi ceritanya ada fund yang dibentuk dari orang orang paling expert dibidangnya dan diminta masing2 expeet tadi untuk stock pick 1 saham unggulannya.  Nantinya kumpulan stockpick itu akan jadi porto dari fund tersebut. Keliatannya ide yang brilian, karena masing2 saham tadi dipilih oleh orang yang oaling ahli dibidangnya. Sayangnya hasilnya berbicara lain. Hasilnya mengecewakan. Monish menjelaskan kenapa ini bisa terjadi. Alasannya adalah kita cenderung bias menyukai satu saham yanh kita analisa terlalu dalam. Karena kita sudah effort banyak menganalisa luar dalam. Bukan berarti analisa yang mendalam tidak diperlukan, tapi yang oenting kita harus antisipasi bias tadi. Selama kita menyadari ada bias tadi, kita tidak mudah jump to conclusion untuk membelo saham tadi tanpa memperhatikan saham lainnya untuk perbandingan....

Short Term, Middle Term & Long term

 Catatan stockbit 21 nov 21 ➡️➡️➡️ *** Reminder for myself, selalu perhatikan bagaimana proyeksi kinerja emiten dalam setiap perjalanan periodenya, short term (<1 tahun), midterm (1-3 thn) dan longterm (>3 tahun). Selain itu, yakin pada diri sendiri, tidak FOMO dan belajar ikhlas.***   Pelajaran ini saya ambil dari cerita tentang pak LKH yang menunda beli $BSDE pada Q2-20 yang sudah undervalue, tapi beliau prediksikan akan turun lagi kinerjanya pada Q3-20. Eh ternyata, malah naik, dan akhirnya terbang. Dan beliau tidak kerja, karena sudah tinggi dan beliau cuma bilang bukan rezeki saya.  Cerita ini juga mirip dengan seorang guru saham yang disalah satu analisis rekomendasinya agar menunggu LK satu emiten keluar dl, karena meskipun undervalue dan secara jangka panjang akan membaik, tapi beliau butuh memilih menunggu kinerjanya benar2 terbukti membaik.  Belajar dari dua hal tadi, saya juga mulai memperhatikan proyeksi jangka pendek, dan menengah, tidak hanya ja...

Berpikir Seperti Bandar

Catatan stockbit 18 nov 21 ➡️➡️➡️ Yang menggerakan harga saham adalah supply dan demand. Selain kinerja, tentu saja fund flow juga penting. Istilahnya harga naik turun terserah bandar. Saya tidak paham bandarmology, bagaimana analisa pergerakan bandar dari kode sekuritas.  Tapi saya tertarik untuk berpikir seperti bandar. Karena bagaimanapun merekalah market maker, yang punya kekuatan dana besar untuk menggerakkan harga saham.  Sama seperti kita, mereka tentu saja ingin untung besar. Tapi dengan dana kelolaan yang besar mereka tidak mudah masuk dan keluar seperti ritel. Harga akan naik/turun signifikan. Kalau naik, mereka harus pastikan kinerja ke depan memang masih akan naik lagi, karena mereka harus exit dalam jumlah besar dan itu butuh waktu. Atau mereka siap "nyangkut" diatas karena menikmati deviden yang tentusaja sudah dihitung besarnya akan lebih besar dari ongkos yang mereka keluarkan. Atau mereka memang sengaja "menggoreng" dengan cepat untuk jual lagi ke o...

Proyeksi, Siapa Cepat Dia Dapat

Catatan stockbit 18 nov 21 ➡️➡️➡️ Pengalaman awal belajar investing, saya biasanya gunakan valuasi sederhana PBV dan PER. Kalau PBV < 1 atau PER kurang dari 15 saya anggap murah.  Terus belajar, nambah ilmu lagi yaitu valuasi untuk growth stock, dengan ukuran PEG. Terus belajar lagi, nambah ilmu valuasi DCF dst. Semua dihitung berdasarkan laporan keuangan yang dipublish.  Yes, artinya semua orang bisa akses dan melakukan hal yang sama. Artinya ketika ada saham yang valuasinya murah, banyak orang yang akan beli dan harganya jadi tidak murah lagi. Siapa cepat dia dapat. Jadi susah, karena semua orang punya titik startnya sama, yaitu tanggal publikasi LK. Kecuali insider, dan tentu saja itu ilegal.  Jadi bagaimana supaya kita bisa curi start mendapatkan saham diharga murah? Salah satunya adalah dengan meramal. Kalau mau menjadi yang tercepat, kita harus ambil posisi diawal dan punya ramalan yang akurat. Thats why Buffett suka dengan saham yang konsisten kinerjanya, karen...

How to Beat Guru Saham

Catatan stockbit 25 oct 21 ➡️➡️➡️ Pengalaman sy ikut komunitas atau guru saham yg mnurut saya kredibel cukup baik hasilnya, apalagi utk newbie buat saya. Karena disana kita bs akselerasi belajar menemukan saham dengan cara yg benar, dengan bonus stockpick dr si guru saham. Tapi biasanya "return" dr stockpick kita kalah dg posisi si guru saham td, krn tentu sj guru saham td sdh akumulasi dl dg harga dibawah baru dia memperkenalkan saham yg sdh dimilikinya. Ya ga masalah sbnrnya selama kita jg ikut untung. Lagipula dg ikut guru saham td, kita punya insight lebih kenapa memilih saham itu, dibandingkan dg insight kita sbg newbie. Tinggal kita verifikasi insight dan asumsi2 yg digunakan. Kalau kita yakin dan setuju dg analisa guru saham td, ya tinggal ambil keputusan, beli atau tidak. Pengalaman sy kalau kita beli diharga yg sdh naik, hy berujung mhasilkan return yg moderate, tentu sj karena saham td sdh direcognized oleh market krn kepopuleran si guru saham td.  Kl sy pribadi mmi...

Leading Indicator

 Catatan stockbit 24 oct 21 ➡️➡️➡️ Secara jk panjang, harga saham tergantung dari kinerja earningnya. Seringkali harga saham sudah naik duluan sblm LKnya keluar. Terlepas yang beli sdh tahu "bocorannya" atau hy sekedar optimis, yg jelas biasanya agak terlambat kl masuk menunggu LK keluar. Satu satunya jalan kita harus prediksi. Nah tinggal seberapa akurat kita bs prediksi. History tahun2 sblmnya mgkn bs jd cara awal. Thats why warren buffett suka dg saham yg konsisten kinerjanya, krn lbh predictable. Jadi cara pertama dg mlihat historynya. Cara kedua bisa dg melihat rencana perusahaan kedepannya. Ini sgt tgantung bgmn gcg mgt, kl py track record bagus, tentunya ini bs kita pakai utk prediksi. Cara ketiga adh dg menggunakan leading indicator. Barusan sy lihat coret2an salah satu guru saham ttg cascading kinerja perusahaan startup yg biasanya dimulai dr : jumlah user >> gmv >> tpv >> revenue >> net income. utk perusahaan digital, leading indicator jumlah...

Pengalaman 1,5 tahun

 Catatan stockbit 23 oct 21 ➡️➡️➡️ As reminder for myself, berapapun turunnya harga saham setelah dibeli dalam kondisi covid, asalkan perusahaan tidak punya hutang besar (bs survive), hold sampai covid membaik. Kalau momentumnya bukan tahun 2020, mungkin tahun ini, kalau belum juga mungkin tahun depan. Kecuali menemukan saham yang MOSnya jauh lebih besar, mungkin bisa switch. Pengalaman lihat saham coal tahun lalu yg sempat naik diakhir tahun 2020, kemudian anjlok dipertengahan tahun 2021 dan skg sudah naik lg lebih tinggi sudah membuktikannya.  Kalau saham konstruksi yg juga sempat naik di akhir 2020, lalu sekarang belum kembali ke harga tertingginya seperti kemarin, mungkin memang momentumnya bukan tahun ini, tapi tahun depan.  Jadi bersabarlah, daripada gontaganti saham ga jelas, FOMO sana sini. Ingat kata LKH, kalau mmg saham yg kita pegang belum naik, tp saham org lain yg naik, ya berarti bukan rezeki kita skg. Tapi tahun depan bisa saja gantian yg rezeki kita. Kita ...