Langsung ke konten utama

Pengalaman 1,5 tahun

 Catatan stockbit 23 oct 21 ➡️➡️➡️


As reminder for myself, berapapun turunnya harga saham setelah dibeli dalam kondisi covid, asalkan perusahaan tidak punya hutang besar (bs survive), hold sampai covid membaik.

Kalau momentumnya bukan tahun 2020, mungkin tahun ini, kalau belum juga mungkin tahun depan. Kecuali menemukan saham yang MOSnya jauh lebih besar, mungkin bisa switch.

Pengalaman lihat saham coal tahun lalu yg sempat naik diakhir tahun 2020, kemudian anjlok dipertengahan tahun 2021 dan skg sudah naik lg lebih tinggi sudah membuktikannya. 

Kalau saham konstruksi yg juga sempat naik di akhir 2020, lalu sekarang belum kembali ke harga tertingginya seperti kemarin, mungkin memang momentumnya bukan tahun ini, tapi tahun depan. 

Jadi bersabarlah, daripada gontaganti saham ga jelas, FOMO sana sini.

Ingat kata LKH, kalau mmg saham yg kita pegang belum naik, tp saham org lain yg naik, ya berarti bukan rezeki kita skg. Tapi tahun depan bisa saja gantian yg rezeki kita.

Kita tidak bersaing dengan orang lain. Karena ini uang kita. Sudah naik walaupun tidak setinggi orang lain, ya hatus disukuri.

Kata ajaran agama, barangsiapa bersukur akan diberikan rezeki. Baramgsiapa bersabar akan diberikan rezeki dari arah yg tidak diduga duga. Kalau memang kita mengaku sbg orang sbar ya kita harua komit hold saham itu.

Lagi ajaran dr agama, terburu buru adalah perbuatan setan. Mentalitas pengen instan, ini bahaya utama seorang investor.

What do you expect, ketika perusahaan tiap hari jualan barang/jasa, tapi bulan depan langsung untung 100%. Sabar ikuti laporan keuangannya tiap 3bulan. Biarkan manajemen yg bekerja keras mencari strategi baru yg lebih baik tiap harinya untuk meningkatkan sales. Apalagi sekarang belum normal dari covid...

Daripada kita ngejar saham yg udah naik dengan melepas saham yg ada, yg tinggal nunggu momen, lebih baik bersabar. Semua ada waktunya. Wkarunya tidak seminggu, sebulan,.minimal setahun baru riil hasilnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Uang Bekerja Untuk Anda?

Di usia kepala 4 seperti saya saat ini, banyak teman teman saya yang sudah menduduki jabatan tinggi dan berpenghasilan besar. Gaji dua digit bahkan tiga digit per bulan bukan lagi hitungan jari. Penghasilan tadi lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup orang pada umumnya.  Tapi, yang menarik ketika salah satu teman saya tanya, apakah happy dengan keadaan sekarang?. Sambil tertawa, dia merasa "terjebak" jawabnya. Setiap hari, dia terbangun tanpa gairah untuk bekerja, tidak menikmati waktunya, dan merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak pernah dia bayangkan. Dia tidak menikmati pekerjaannya, tetapi tidak berani mengambil risiko untuk mengejar mimpinya di bidang lain. Kenapa? Karena meninggalkan pekerjaan bergaji besar tentu saja berisiko tinggi. Situasi ini mungkin bukan hal yang asing bagi banyak dari kita. Banyak yang merasa seperti mengayuh sepeda di tengah hujan—tidak bisa berhenti, karena kalau berhenti, mereka akan jatuh. Menariknya, sebagian besar dari ...

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...