Langsung ke konten utama

10 Prinsip Investasi tentang Dividen Saham dari Investor Legendaris

Kamu pasti sering dengar istilah dividen, kan? Buat kita yang hobi investasi, dividen itu kayak hadiah dari perusahaan buat para pemegang sahamnya. Tapi, gimana sih pandangan para investor legendaris soal dividen? Yuk, kita bahas kutipan mereka yang bisa bikin kita makin paham soal pentingnya dividen dalam investasi!


---

1. Warren Buffett

"Bisnis ideal itu yang bisa hasilkan keuntungan besar dan terus reinvestasi dengan baik. Dividen itu bagus, tapi laba yang diinvestasikan ulang bisa lebih menguntungkan kalau dikelola dengan benar."
Menurut Buffett, dividen itu oke banget, tapi kalau perusahaan bisa pakai labanya buat berkembang lebih besar, itu lebih keren!


---

2. Benjamin Graham

"Tujuan utama bisnis adalah membayar dividen ke pemegang saham. Dividen yang konsisten itu tanda perusahaan sehat."
Graham ngajarin kita kalau dividen itu bukti kalau perusahaan peduli sama kita, pemegang sahamnya.


---

3. Peter Lynch

"Perusahaan yang rutin kasih dividen biasanya punya keuangan yang kuat dan arus kas stabil. Jadi, lebih aman buat kita sebagai investor."
Kata Lynch, kalau kamu suka main aman, pilih deh saham yang rajin bagi dividen.


---

4. Charlie Munger

"Dividen itu bukti nyata kalau perusahaan untung. Selain itu, dividen bikin manajemen lebih bijak ngatur duit."
Jadi, menurut Munger, dividen itu kayak pengingat buat manajemen supaya nggak sembarangan pakai laba perusahaan.


---

5. John Neff

"Dividen itu sesuatu yang nyata. Beda sama proyeksi laba yang cuma janji."
Kalau kamu tipe yang nggak suka digantungin, saham yang bayar dividen tuh pilihan tepat.


---

6. Philip Fisher

"Kebijakan dividen itu penting. Tapi kalau perusahaan bayar dividen terlalu banyak, mereka bisa kehilangan peluang buat tumbuh."
Fisher kasih tahu kita buat hati-hati. Kalau dividen tinggi banget, jangan-jangan perusahaan nggak ada rencana besar lagi buat berkembang.


---

7. Lo Kheng Hong

"Dividen itu buah dari investasi yang baik. Perusahaan yang rutin bayar dividen itu kayak pohon yang terus berbuah."
Kutipan ini ngajarin kita kalau dividen itu hasil investasi yang manis. Pilihlah perusahaan yang pohonnya nggak mandek berbuah!


---

8. Joel Greenblatt

"Dividen itu pengembalian modal ke pemegang saham, dan bisa jadi pelindung saat pasar lagi nggak stabil."
Greenblatt bilang, dividen itu semacam pelampung. Kalau pasar lagi goyang, dividen bikin kita tetap aman.


---

9. Seth Klarman

"Perusahaan dengan kebijakan dividen yang disiplin kasih sinyal ke pasar kalau mereka peduli sama kepercayaan pemegang saham."
Klarman ngajarin kita buat pilih perusahaan yang serius ngehargain kita, pemilik sahamnya.


---

10. Mohnish Pabrai

"Dividen yang berkelanjutan itu cara sederhana tapi efektif buat perusahaan ngasih penghargaan ke pemegang saham."
Kata Pabrai, dividen itu bukti penghargaan. Kalau perusahaan rajin kasih dividen, artinya mereka benar-benar apresiasi kita.


---

Kesimpulan

Nah, sekarang kita tahu kalau dividen itu nggak cuma sekadar bonus. Dividen bisa jadi indikator kesehatan perusahaan, penghargaan buat pemegang saham, sampai strategi bertahan di pasar yang lagi sulit.

Kamu lebih suka investasi di saham yang bayar dividen, atau pilih perusahaan yang fokus reinvestasi laba buat bertumbuh? Yuk, diskusi di kolom komentar!


---

Artikel ini terinspirasi dari para legenda investasi yang ngajarin kita soal filosofi dividen dalam membangun kekayaan jangka panjang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Uang Bekerja Untuk Anda?

Di usia kepala 4 seperti saya saat ini, banyak teman teman saya yang sudah menduduki jabatan tinggi dan berpenghasilan besar. Gaji dua digit bahkan tiga digit per bulan bukan lagi hitungan jari. Penghasilan tadi lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup orang pada umumnya.  Tapi, yang menarik ketika salah satu teman saya tanya, apakah happy dengan keadaan sekarang?. Sambil tertawa, dia merasa "terjebak" jawabnya. Setiap hari, dia terbangun tanpa gairah untuk bekerja, tidak menikmati waktunya, dan merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak pernah dia bayangkan. Dia tidak menikmati pekerjaannya, tetapi tidak berani mengambil risiko untuk mengejar mimpinya di bidang lain. Kenapa? Karena meninggalkan pekerjaan bergaji besar tentu saja berisiko tinggi. Situasi ini mungkin bukan hal yang asing bagi banyak dari kita. Banyak yang merasa seperti mengayuh sepeda di tengah hujan—tidak bisa berhenti, karena kalau berhenti, mereka akan jatuh. Menariknya, sebagian besar dari ...

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...